Senin, 13 Juni 2016

Baksos SixthG: Kami Dipertemukan, Kembali..

Maafkan judul postingan ini yang begitu dramatisir, dearest blogwalker.


Ini sebenarnya part yang paling berkesan dalam hidup gue. Dulu, sempet denger orang-orang bilang, sebaik-baiknya pertemuan adalah pertemuan di bulan yang suci. Yaitu, bulan Ramadhan. Pada tahun 2013, bulan Ramadhan jatuh pada bulan Juli dan bulan tersebut telah mempertemukan kami (gue dan calon suami) kembali. Setelah kurang-lebih tiga tahun kami lulus SMA (istilah kerennya. padahal mah MA :p).

Dulu sekali, kami pernah berada di satu lingkungan yang sama selama 6 tahun! Ironisnya, kami tidak pernah berinterkasi secara serius selama 6 tahun tersebut meskipun kami bersekolah di tempat yang sama sejak SMP sampai dengan SMA. Yaa.. mungkin hanya beberapa kali kami penah secara tidak disengaja bertemu dan hanya sebatas bertemu. Nggak lebih. Nggak ada sapaan apalagi percakapan :'D

Hebatnya, dia adalah mantan pacarnya salah satu sahabat gue yang -jujur- gue ngerasa dialah satu2nya pacar dari sahabat gue yang paling gak pernah berineraksi dengan gue. Bisa dibilang, selama 6 tahun status kita cuma sekedar sama-sama tau. Dia namanya Zakky atau lebih dikenal dengan Zabur dan gue Tia. Sekian. Gue juga gak tau kenapa. Sungguh aneh. Tapi nyata.

Tiga tahun kemudian setelah kami lulus SMA.. Kami bertemu kembali di acara bakti sosial yang diadakan oleh temen-temen angkatan ketika SMP-SMA (SixthG), entah kenapa suasana mencair. Gue dengan santainya berinteraksi sama dia meskipun kami tidak pernah sekalipun melakukan hal itu sebelumnya. Saat itu gue ngerasa, bertemu dengan semua orang yang gue kenal (ya iyalah). But i mean.. Dulu waktu masih satu sekolah, yang namanya kenal ya sebatas kenal. Kalo ketemu di kantin ataupun di sekolah nggak harus saling sapa. Toh setiap hari juga liat :'D jelek banget ya kebiasaannya, jangan ditiru ok! Setelah lulus, dan kita semua hidup secara terpencar, rasanya beda. Kalo ketemu dijalan atau dimanapun secara gak sengaja, pasti langsung sok kenal deket gitu. Semua hal ditanyain mulai dari kabar, kuliah dimana, sibuk apa, pacaran sama siapa, ukuran sepatu berapa sekarang *yang terakhir ini berlebihan*. Nah.. Begitupun ketika temen2 sixthG mengadakan acara buka bersama sekaligus melakukan kegiatan bakti sosial. Mungkin (hampir) semua orang yang gue temuin saat itu, gue sapa. Dan mungkin semua orang yang gue sapa ngerasa heran, "kok si tia jadi humble gini ya?" Hahahaha

Ok, aslinya gue ini orangnya baik. Tapi suka agak males senyum, jadi terkesan angkuh, jutek, atau sombong. Pardon me. Kayaknya hal tersebut gue dapetin dari nyokap dan sebisa mungkin gue meminimalisir hal itu terjadi lagi. Lumayan banyak ruginya juga bok, karena kadang kejutekan bikin orang malah penasaran sama gue. Kalo penasaran karena kagum sih gak masalah, lah kalo penasaran berhujung benci trus ngelabrak itu yang repot (pengalaman pahit) 😂
Kembali ke topik utama, hal aneh itupun terjadi ketika gue ketemu si mantannya sahabat gue. Gue ngerasa deket banget sama doi karena doi juga (pernah) deket sama salah satu sahabat gue. Saat itu acara sudah selesai, dan berhubung gue jomblo plus gak punya kendaraan pribadi gue sedang dalam misi mencari tebengan pulang. Awalnya gue meminta si doi untuk ditebengin sama gue sampai suatu mall yang letaknya gak jauh dari rumah gue. Doi mengiyakan dengan alasan mau sekalian ngontrol tokonya yang ada disana. Gue happy happy aja karena dapet tebengan gretong (walaupun gak sampe rumah). Buuuut....

Pada akhirnya, gue pulang dengan orang lain karena gue dapet tebengan yang lebih menjanjikan (mean: lebih deket tujuannya sama rumah gue) hahaha Thanks, lung! Kemudian cerita pertemuan kami berakhir sampai disini..